SASTRA LAMA
Karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di Indonesia di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat.
Karya Sastra Pujangga Lama
- Hikayat Abdullah - Hikayat Andaken Penurat - Hikayat Bayan Budiman - Hikayat Djahidin - Hikayat Hang Tuah - Hikayat Kadirun - Hikayat Kalila dan Damina - Hikayat Masydulhak - Hikayat Pandja Tanderan - Hikayat Putri Djohar Manikam - Hikayat Tjendera Hasan - - Tsahibul Hikayat
- dan berbagai Sejarah, Hikayat, dan Syair lainnya
Sastra "Melayu Lama"
Karya sastra di Indonesia yang dihasilkan antara tahun 1870 - 1942, yang berkembang dilingkungan masyarakat Sumatera seperti "Langkat, Tapanuli, Padang dan daerah sumatera lainnya", orang Tionghoa dan masyarakat Indo-Eropa. Karya sastra pertama yang terbit sekitar tahun 1870 masih dalam bentuk syair, hikayat dan terjemahan novel barat.
Karya Sastra "Melayu Lama"
- Robinson Crusoe (terjemahan)
- Lawan-lawan Merah
- Mengelilingi Bumi dalam 80 hari (terjemahan)
- Graaf de Monte Cristo (terjemahan)
- Kapten Flamberger (terjemahan)
- Rocambole (terjemahan)
- Nyai Dasima oleh G. Francis (Indo)
- Bunga Rampai oleh A.F van Dewall
- Kisah Perjalanan Nakhoda Bontekoe
- Kisah Pelayaran ke Pulau Kalimantan
- Kisah Pelayaran ke Makassar dan lain-lainnya
- Cerita Siti Aisyah oleh H.F.R Kommer (Indo)
- Cerita Nyi Paina
- Cerita Nyai Sarikem
- Cerita Nyonya Kong Hong Nio
- Nona Leonie
- Warna Sari Melayu oleh Kat S.J
- Cerita Si Conat oleh F.D.J. Pangemanan
- Cerita Rossina
- Nyai Isah oleh F. Wiggers
- Drama Raden Bei Surioretno
- Syair Java Bank Dirampok
- Lo Fen Kui oleh Gouw Peng Liang
- Cerita Oey See oleh Thio Tjin Boen
- Tambahsia
- Busono oleh R.M.Tirto Adhi Soerjo
- Nyai Permana
- Hikayat Siti Mariah oleh Hadji Moekti (indo)
- dan masih ada sekitar 3000 judul karya sastra Melayu-Lama lainnya
Angkatan Balai Pustaka
Karya sastra di Indonesia sejak tahun 1920 - 1950, yang dipelopori oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa (roman, novel, cerita pendek dan drama) dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini.
Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar). Balai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa yaitu bahasa Melayu-Tinggi, bahasa Jawa dan bahasa Sunda; dan dalam jumlah terbatas dalam bahasa Bali, bahasa Batak dan bahasa Madura.
Pengarang dan karya sastra Angkatan Balai Pustaka
- Nur Sutan Iskandar
- Apa Dayaku Karena Aku Seorang Perempuan
- Hulubalang Raja (1961)
- Karena Mentua (1978)
- Katak Hendak Menjadi Lembu (1935)
- Abdul Muis
- Pertemuan Djodoh (1964)
- Salah Asuhan
- Surapati (1950)
- Suman Hs.
- Kasih Ta' Terlarai (1961)
- Mentjari Pentjuri Anak Perawan (1957)
- Pertjobaan Setia (1940)
- Hamka
- Di Bawah Lindungan Ka'bah (1938)
- Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1957)
- Tuan Direktur (1950)
- Didalam Lembah Kehidoepan (1940)
- Anak Agung Pandji Tisna
- Ni Rawit Ceti Penjual Orang (1975)
- Sukreni Gadis Bali (1965)
- I Swasta Setahun di Bedahulu (1966)
Nur Sutan Iskandar dapat disebut sebagai Raja Pengarang Bali Pustaka oleh sebab banyaknya karya tulisnya pada masa tersebut.
Label: SASTRA LAMA